Desa Anak SOS Illinois / JGMA

Desa Anak SOS Illinois / JGMA

+ 19

Deskripsi teks disediakan oleh arsitek. Desain untuk SOS Children’s Villages Illinois dan Maestro Cares Community Center yang baru menunjukkan penyatuan misi pengasuhan anak SOS dengan “desa” keluarga di sekitar komunitas Roosevelt Square. Situs sudut yang menonjol di sepanjang Blue Island Avenue yang aktif, tepat di selatan dan barat pusat kota Chicago, akan menyambut keterlibatan dengan lingkungan perumahan yang berdekatan sambil menghadirkan citra luar yang positif dan menarik kepada publik. SOS adalah pionir sebagai gedung publik pertama di Chicago yang sepenuhnya memanfaatkan, dan memperoleh izin untuk menggunakan, Cross Laminated Timber (CLT). Sebagai bahan terbarukan dan dapat digunakan kembali, dapat dipulihkan pada akhir umur bangunan dan digunakan kembali di bangunan lain.

Struktur Bangunan adalah kombinasi dari Balok Glulam dan Panel Decking CLT, dan kolom dan balok dibangun di Kayu Laminasi Terpaku (Glulam) untuk menggantikan baja dan meminimalkan emisi CO2. Panel surya yang terletak di atap menghasilkan listrik langsung ke pusat, mengurangi biaya listrik dan emisi CO2. Peralatan dan perlengkapan hemat energi juga berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Desain JGMA adalah manifestasi fisik dari pemikiran ke depan dari organisasi SOS Children’s Villages. Di dalam gedung, dialog dibina antara program swasta: kantor administrasi dan konseling; dan program yang lebih terbuka, kolektif, dan komunal: area belajar kelompok, ruang acara komunitas, dan dapur pendidikan. JGMA menempatkan komunitas berkumpul dan ruang makan dan teras atap di lantai dua, merayakan pemandangan ke pusat kota Chicago untuk menginspirasi anak-anak, keluarga, dan semua orang yang lewat.

SOS Children’s Villages Illinois akan dilayani dengan baik oleh transportasi umum (bus CTA 60 dan stasiun jalur transit cepat Blue and Pink), mobil, sepeda, dan akses pejalan kaki. Melalui berbagai cara mengakses lokasi baru ini, SOS Children’s Villages akan berpartisipasi dan menambah semarak lingkungan yang ada. Pendekatan prosesi ke bangunan melalui alun-alun umum dan taman komunitas juga berkontribusi pada rasa kedatangan, sambil membangun kehadiran jalan yang positif, sirkulasi situs yang jelas, dan pertemuan luar ruang yang berorientasi pada komunitas.

Pada akhirnya, pusat baru ini memfasilitasi dan mendorong interaksi masyarakat, sambil menyediakan fasilitas yang aman dan nyaman bagi anak-anak, keluarga, dan staf.